
MENUA DALAM BIJAKSANA DAN BAHAGIA
Sebuah ungkapan mengatakan, “Orang tua itu tempat bertanya”. Hal ini ingin menegaskan bahwa orang yang lebih tua itu lebih kaya pengalaman atau “asam garam kehidupan”. Oleh karena itu belajar dari orang yang usianya lebih tua adalah hal yang baik. Penulis Kitab Amsal mengatakan, “Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat di jalan kebenaran”. Ayat ini menegaskan bahwa usia tua yang dijalani dalam kebenaran adalah suatu kehormatan. Maka menjadi tua adalah sebuah proses, bukan hanya rangkaian angka tetapi rangkaian pembelajaran. Tepat seperti yang diuangkapkan sebuah iklan, “Tua itu pasti, bijak itu pilihan”. Ini menegaskan bahwa belum tentu semua yang tua secara usia itu pasti bijak. Ini adalah sebuah pilihan dan proses.
Belajar dari Mazmur 92:13-16 yang menggambarkan orang-orang tua seperti orang benar yang ditanam di pelataran Bait TUHAN:
“Orang benar akan bertunas seperti pohon kurma,
akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
Mereka yang ditanam di Bait TUHAN
akan bertunas di pelataran Allah kita.
Pada masa tua pun mereka masih berbuah,
tetap segar dan bugar,
untuk memberitakan bahwa TUHAN itu benar,
Dialah gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya”.
Hidup sebagai orang benar dan bukan orang fasik adalah dasar utama agar hidup dapat tumbuh seperti pohon kurma dan pohon aras. Pohon kurma dikenal karena buahnya yang manis. Pohon aras Libanon dikenal karena kualitas kayunya. Hidup orang tua yang hidup sebagai orang benar akan menunjukkan kualitas yang tidak bisa dibantah.
Bait TUHAN dan pelataran Allah menunjukkan tempat terbaik dimana orang dapat tumbuh dengan segar, hijau dan berbuah. Ya tempat di mana kita hidup, sangat menentukan pertumbuhan rohani dan kualitas hidup. Ingat pergaulan yang buruk dapat merusak kebiasaan yang baik (I Korintus 15:33).
Pada orang tua atau orang berusia lanjut kita akan mendapatkan kisah, cerita, pengalaman dari sebuah perjalanan hidup bersama Tuhan. Kisah hidup yang berat tetapi dapat dipikul bersama kasih Tuhan. Cerita hidup yang sulit tetapi selalu menemukan kelegaan dalam anugerah-Nya. Pengalaman hidup di mana Tuhan tidak pernah meninggalkan atau membiarkan seorang diri. Pengalaman iman ini bukan hanya meneguhkan mereka tetapi juga menjadi warisan bagi generasi berikutnya. Mari menua dalam bahagia dan bijaksana.
SELAMAT HARI LANSIA 2025
Forum Pendeta
DI HARI PENTAKOSTA
Peristiwa turunnya Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul 2:1-13 adalah terpenuhinya janji Tuhan Yesus kepada para murid saat Ia naik ke Surga (lih. Luk.24:49). Ini juga menjadi pemenuhan dari apa yang dikatakan atau dinubuatkan dalam Kitab Yoel 2:28-32. Datangnya Roh Kudus juga sudah Tuhan Yesus sampaikan kepada para murid sebelum Ia menempuh jalan salib (lih. Yoh. 14). Hal ini menegaskan bahwa peristiwa turunnya Roh Kudus atau kita kenal sebagai hari Pentakosta menjadi bagian dari karya Allah untuk menyelamatkan dunia. Apa yang harus kita pahami dan pengaruhnya dalam kehidupan orang percaya? Syair dalam KJ 234:1-4 memberikan kepada kita gambaran dari karya Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.
Di Hari Pentakosta Roh Kudus turunlah mengajar murid Yesus berkata, bekerja.
Roh Kudus berbicara di dalam hatiku, mengajar dan menolong dan menyertaiku.
‘Ku suka mendengarkan suara Roh Kudus yang mengajarkan aku mengikut Penebus.
Roh Kudus yang terkasih, kuminta padaMu, tetap setiap hari diami hatiku.
Kalau diperhatikan dengan baik, kata-kata dalam syair dari KJ 234 memberikan tekanan pada karya Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya. Hal ini dapat kita perhatikan pada kata: mengajar 3x, berkata, bekerja, menolong, menyertai, mendengarkan, mengikut.
Kata mengajar diulang sampai tiga kali ini menegaskan karya Roh Kudus seperti yang Tuhan Yesus janjikan. Roh Kudus akan mengajar para murid hal-hal yang Tuhan Yesus ajarkan (agar tidak lupa). Juga mengajar para murid bagaimana berkata-kata saat harus bersaksi atau menjawab pertanyaan.
Roh Kudus menolong dan menyertai para murid. Ini juga yang dikatakan Tuhan Yesus: Roh Kudus menjadi Roh Penolong dalam kehidupan para murid. Juga dikatakan Penolong yang lain. Artinya Tuhan Yesus tidak akan meninggalkan para murid dan menjadi Penolong yang utama.
Lalu bagaimana agar semua yang kita baca dalam Alkitab dan kita nyanyikan ini menjadi bagian dari hidup kita, seperti kehidupan para murid di masa lalu?
Pertama: Berbicara dalam hati. Bagaimana kita bisa menyadari kehadiran Roh Kudus? Kita harus memiliki kepekaan terhadap suara Roh Kudus yang berbicara atau berbisik dalam hati kita, inilah yang akan menuntun kita untuk menjawab, menyikapi, dan mengambil keputusan. Suara Roh Kudus dalam hati akan membawa kita pada sikap berhikmat dan bijaksana. Jangan dengar suara setan, dunia, atau diri kita yang seringkali menyesatkan. Ingat, beri ruang pada suara Roh Kudus.
Kedua: Dengarkan apa yang Roh Kudus katakan kepada kita. Ini merupakan langkah selanjutnya. Saat Roh Kudus berbicara, dengarkan. Tanpa adanya kesediaan untuk mendengarkan suara Roh Kudus, kita tidak akan pernah menemukan kehendak Allah. Saat kita mendengarkan, maka kita bersedia dituntun untuk menempuh jalan yang Allah tunjukkan. Bukan selalu jalan yang mudah, bisa jadi jalan salib.
Ketiga: Selalu rindu Roh Kudus berdiam dalam hati. Ingat hati kita bisa dikuasai oleh berbagai kuasa dan itu akan sangat mempengaruhi hidup kita. Tetapi bila Roh Kudus senantiasa tinggal dan mendiami hati kita, maka damai sejahtera dari Kristus akan memerintah dan mewarnai hidup Saudara.
SELAMAT HARI PENTAKOSTA
Forum Pendeta
INSPIRASI DALAM HIDUP
Apa yang membuat Bunda Teresa atau Suster Teresa, pendiri Missionaris Cinta Kasih yang melayani orang-orang miskin dan terpinggirkan di Kalkuta? Ia rela meninggakan keluarga dan tanah kelahirannya di Albania dan mengabdikan dirinya di jalan sunyi: mengabdikan diri menebarkan kasih Kristus kepada mereka yang paling membutuhkan. Ia melakukan ini karena terinspirasi Visi Kristus.
Inspirasi utama Bunda Teresa adalah visi Kristus di dalam orang miskin, hina, dan tidak berdaya. Ia percaya bahwa melayani mereka adalah melayani Kristus sendiri. Bunda Teresa terinspirasi oleh sabda Yesus dalam Injil yang mengajarkan tentang pentingnya melayani orang yang lapar, haus, dan asing. Visi ini menginspirasi Bunda Teresa untuk mendirikan Misionaris Cinta Kasih dan melayani “orang miskin di antara orang miskin” di jalanan Kalkuta.
Kasih Allah dalam Kristus menggerakan Bunda Teresa berbagi kasih dari Kristus yang telah ia rasakan dalam hidupnya. Misionaris Cinta Kasih, yang didirikan oleh Bunda Teresa, hadir di lebih dari 130 negara. Ordo ini memiliki sekitar 5.000 suster dan 400 bruder yang melayani di berbagai wilayah di seluruh dunia. Karya yang terinspirasi dari karya Allah dalam Kristus menggerakkan dan menjangkau begitu banyak tempat dan sesama yang membutuhkan.
Bagaimana dengan kita? Apakah keprihatinan Allah kepada dunia dan manusia yang dikasihiNya (lih. Yoh.3:16) juga menginspirasi kita dalam berkarya dan mengabdi? Tugas perutusan yang telah Kristus kerjakan dengan sempurna, kini menjadi tanggung jawab setiap orang percaya. Di dalam tangan-tangan kita karya Allah Trinitas yang memulihkan dunia kini dipercayakan. Hal ini menjadi sangat penting agar inspirasi dalam setiap pelayanan hanya pada karya Allah dalam Kristus yang diteruskan Roh Kudus dalam diri orang percaya (Lih. Yohanes 14:26).
Jika ini yang menjadi dasar dan inspirasi kita, maka setiap pelayanan akan membawa kita dalam perjumpaan dengan Allah, sederap dengan karya Tuhan Yesus dan ada dalam pimpinan Roh Kudus. Kiranya Allah Trinitas senantiasa menuntun dan menginspirasi setiap langkah hidup Saudara dan saya.
SELAMAT MERAYAKAN MINGGU TRINITAS: KEMULIAN HANYA BAGI ALLAH
Forum Pendeta
MERAYAKAN HIDUP YANG TIDAK MUDAH
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
(1 Tesalonika 5:18)
Bersyukur dalam segala hal: Ayat ini tidak mengatakan bersyukur atas segala sesuatu, tetapi dalam segala hal. Ini berarti bahwa sikap syukur harus menjadi gaya hidup orang percaya, bahkan ketika menghadapi kesulitan atau pencobaan.
Kehendak Allah: Mengucap syukur adalah bagian dari kehendak Allah bagi orang percaya. Allah menghendaki agar orang percaya hidup dalam sikap syukur, mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari-Nya dan merupakan anugerah.
Melalui Kristus: Sikap syukur ini juga dihubungkan dengan karya Kristus. Melalui Kristus, orang percaya telah menerima pengampunan dosa, keselamatan, dan berbagai berkat lainnya, yang seharusnya mendorong mereka untuk bersyukur.
Sikap hati: Bersyukur bukan hanya tindakan lisan, tetapi juga sikap hati. Sikap hati yang penuh syukur akan tercermin dalam tindakan dan perilaku sehari-hari.
Nick Vujicic adalah motivator dunia berkebangsaan Australia. Ia mengalami sindrom tetra-amelia, sebuah sindrom langka yang punya karakteristik tanpa lengan dan kaki. Ia lahir pada 4 Desember 1982 di Melbourne, Australia. Nick tumbuh dari keluarga yang sederhana—ayahnya bekerja di kantor administratif sekaligus penginjil dan ibunya seorang bidan juga perawat.
Saat lahir, ibu Nick Vujicic menolak untuk melihat sang buah hati ketika perawat merengkuh Nick di depannya. Namun, ibu dan ayahnya akhirnya menerima kondisi itu dan memahaminya sebagai “rencana Tuhan untuk putra mereka.” Pengalaman tersebut dibagikan oleh Nick lewat buku Life Without Limits (2007) yang merupakan buku pertamanya.
Pria yang memiliki nama lengkap Nicholas James Vujicic itu memang punya masa kecil yang sedikit kelam karena perbedaan fisik yang dimilikinya. Saat berusia 10 tahun, Nick pernah mencoba bunuh diri dengan cara menenggelamkan dirinya di bak mandi sendiri karena bullying yang dialaminya di sekolah.
Untungnya, Nick punya orangtua yang suportif. Saat Nick berusia 17 tahun, ibu Nick menunjukkan sebuah artikel tentang seorang laki-laki cacat yang berhasil mengatasi kekurangannya. Nick kemudian terinspirasi untuk menjadi motivator dan memulainya dengan berbicara di kelompok gereja. Ia menjadi orator profesional pada usia 19 tahun dan kariernya terus menanjak naik (Gramedia Blog).
Kisah Nick Vujicic mengajarkan bahwa bersyukur atas diri sendiri, termasuk segala kelebihan dan kekurangan, adalah kunci untuk:
- Menerima diri sendiri: Dengan menerima diri apa adanya, seseorang dapat fokus pada potensi dan kekuatan yang dimiliki, bukan pada keterbatasan. Nick belajar menerima kondisinya dan tidak membiarkan hal tersebut menghalanginya untuk meraih mimpi. Di halaman situs webnya, ia menyatakan bahwa Nick kecil tidak hanya berurusan dengan permasalahan sekolah dan remaja seperti bullying. Nick kecil juga berjuang melawan depresi dan rasa kesepian sebagaimana ia sering mempertanyakan alasan ia berbeda dari semua anak lainnya.
- Mengatasi kesulitan: Bersyukur atas diri sendiri membantu seseorang untuk memiliki sikap positif dalam menghadapi tantangan. Nick tidak menyerah pada keterbatasan fisiknya, tetapi justru menjadikannya sebagai motivasi untuk terus maju.
- Menemukan kebahagiaan: Penerimaan diri dan sikap positif akan membawa seseorang pada kebahagiaan yang lebih dalam. Nick menemukan kebahagiaan dalam hidupnya dan membagikannya kepada orang lain.
- Menginspirasi orang lain: Kisah Nick menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak menyerah pada keadaan dan mengejar impian mereka.
- Memiliki pandangan hidup yang lebih luas: Bersyukur atas diri sendiri membantu seseorang melihat potensi dan peluang yang ada di sekitarnya, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.
Bersyukur dalam segala hal memampukan setiap kita untuk menjalani hidup yang seringkali tidak mudah dan menemukan kekuatan serta keberanian untuk terus melangkah, bukan menyerah.
Forum Pendeta
MENGELOLA KEKHAWATIRAN
Apa yang saudara khawatirkan saat ini? Mungkin Saudara khawatir tentang kesehatan, khawatir tentang anak-anak, khawatir tentang pekerjaan, khawatir dengan masa depan, khawatir tentang hari esok, khawatir tentang pasangan hidup, khawatir akan hari tua, dan masih banyak kekhawatiran lain yang mewarnai hidup Saudara. Jangat takut, khawatir adalah bagian dari kehidupan, bahkan menjadi mekanisme tubuh agar kita hati-hati, memperhitungkan semua dengan baik dan benar serta tidak sembrono. Tetapi ingat bahwa kekhawatiran yang berlebihan, atau yang sering disebut overthinking, dapat mengarah pada gangguan kecemasan yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik seseorang. Meskipun kekhawatiran dalam batas wajar dapat membuat seseorang berhati-hati, kekhawatiran yang berlebihan justru dapat menghambat aktivitas sehari-hari, menurunkan performa kerja, dan bahkan menyebabkan gangguan kesehatan.
Saat ini banyak orang yang sakit atau terkena berbagai macam penyakit yang bersumber dari kekhawatiran yang berlebihan. Atau banyak orang yang tidak berani bertindak atau mengambil keputusan dalam hidupnya karena kekhawatiran yang berlebihan. Ingat kekhawatiran yang berlebihan membuat kita takut dan cemas. Lalu bagaimana kita mengelola semua itu?
Surat 1 Petrus 5:7 “Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” Ayat ini menegaskan bahwa khawatir itu adalah bagian dari hidup kita, juga sebagai orang beriman. Hanya saja kita diajak untuk membawa dan menyerahkan kehawatiran itu pada Tuhan Yesus. Bagaimana caranya? Berdoa dan berani mengungkapkan kekhawatiran itu pada Tuhan, sambil terus berjalan dan melangkah dalam keyakinan bahwa Tuhan Yesus menyertai dan meneguhkan kita. Ia akan membuka pintu atau jalan keluar bagi semua permasalahan yang kita khawatirkan. Ingat di sini kita tidak berdiam diri tetapi terus melangkah dan menghadapi semua yang terjadi. Kita berani melangkah menghadapi kekhawatiran dan ketidakpastian karena Tuhan Yesus sendiri menyatakan diri sebagai pemelihara kehidupan kita.
Tuhan Yesus mengajarkan hal yang lebih mendasar dalam hidup: “Tetapi, carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, dan semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33). Ayat ini adalah bagian dari Matius 6: 25-34 yang berbicara tentang kekhawatiran. Jika hidupmu berfokus pada segala segala sesuatu yang berhubungan dengan dirimu (makan, minum, pakaian, masa depan) maka kamu akan dikuasai kekhawatiran. Tetapi bila fokus hidupmu itu pada apa yang tepat: kebenaran dan Kerajaan Allah, maka semua itu akan ditambahkan. Artinya bila dalam hidup ini kita selalu mengingat apa yang Allah inginkan untuk terwujud dalam kehidupan kita, maka pemeliharaan Allah itu akan nyata dalam hidup kita.
Serahkan pada Tuhan seluruh jalanmu
kuatirmu semua ditanggungNya penuh
Sedangkan angin lalu dituntun tanganNya,
Pun jalan di depanmu, Tuhan mengaturnya.
KJ 417
Forum Pendeta


